Saya punya makalah nih seputar pendekatan manajemen perkantoran... saya kutip dari buku dan website!
A.
Pengertian Pendekatan
Pendekatan dalam lingkup manajemen perkantoran adalah konsep dasar yang
mewadahi,menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode manajerial dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di
dalam manajemen dan pencapaian tujuan.
B.
Pendekatan-Pendekatan Dalam
Manajemen Perkantoran
Dalam penerapan proses manajemen seorang
manajer kantor dapat mengikuti satu atau beberapa pendekatan. Di antara
pendekatan-pendekatan ini adalah:
1.
Pendekatan
secara ilmiah
2.
Pendekatan
secara seni
3.
Pendekatan
secara kebiasaan
4.
Pendekatan
secara peninjauan
5.
Pendekatan
secara sistematis
Adapun penjelasan dan penjabaran masing-masing
pendekatan adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan secara ilmiah
Ilmu
adalah bagian pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, pengetahuan
mana telah dihimpun dan diterima dalam hubungannya dengan penemuan atau
pengertian tentang kebenaran. Fakta-fakta yang menyusun bagian pengetahuan ini
dinyatakan oleh pernyataan-pernyataan atau data yang pada umumnya dianggap
mewakili fenomena dan dianggap bebas dari prasangka. Ilmu adalah sangat
obyektif; tidak ada tempat di dalamnya untuk pengaruh perseorangan, perasaan
senang dan tidak senang.
Metode
ilmiah terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
Tindakan Dasar
|
Langkah-langkah
|
Menciptakan
|
1.
Mengenal masalah.
2.
Membuat penyelidikan-penyelidikan pendahuluan dan analisis.
3.
Merumuskan hipotesis atau pemecahan sementara terhadap masalah.
|
Menguji
|
4.
Membuat analisis secara seksama dan terinci.
5.
Mengumpulkan data yang cukup.
6.
Menggolongkan data yang telah dikumpulkan.
7.
Membuat jawaban sementara terhadap masalah.
|
Menyimpulkan
|
8.
Menguji pemecahan atau jawaban ini.
9.
Menyesuaikan dengan hasil-hasil dalam langkah 8.
10. Memberikan jawaban terhadap
masalah.
|
Metode
ilmiah terdiri atas langkah-langkah yang dirumuskan dengan baik.
2. Pendekatan secara seni
Seni
adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam
kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan
pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Dengan
manajemen perkantoran secara seni dimaksudkan pendekatan yang menitikberatkan
pada seni manajemen. Seni menitikberatkan pada kecakapan mencapai hasil yang
diinginkan. Seni manajemen menambah ilmu manajemen , karena seni manajemen
menentukan ketangkasan dan cara yang terbaik untuk menerapkan sumbangan
pengetahuan manajemen. Kecakapan untuk memahami dimana dan bilamana mengambil
tindakan-tindakan tertentu atau untuk menghindarkan suatu tindakan adalah
penting untuk berhasilnya manajemen.
Pertimbangan,
pengalaman, pengertian dan perasaan agaknya adalah penting untuk mengembangkan
seni manajemen. Ilmu meletakkan dasar, tetapi seni manajemenlah yang
menyebabkan pencapaian manajemen.
3. Pendekatan secara kebiasaan
Ketaatan
kepada kebiasaan merupakan ciri seni pada manajemen perkantoran secara
kebiasaan. Manajemen perkantoran ini mengikuti cara dan metode yang telah
dipergunakan pada masa yang lalu; titikberat adalah pada mengerjakan tugas yang
bersifat manajerial dengan cara yang sama seperti cara yang dipergunakan oleh
orang yang lebih dahulu memegang jabatan. Tema yang pokok dinyatakan sebagai
berikut: “apa yang cukup baik bagi ayah saya adalah cukup baik bagi saya”.
Pengikut manajemen secara kebiasaan jarang menanyakan mengapa atau menanyakan
tujuan kegiatan manajerial khusus. Hanya sedikit mempersoalkan
kegiatan-kegiatan untuk menemukan teknik-teknik manajerial yang baru.
4. Pendekatan secara peninjauan
Jenis
manajemen perkantoran ini ditandai oleh penggunaan peninjauan-peninjauan
sebagai media pokok untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan. Manajer secara
peninjauan meninjau bagaimana manajer-manajer yang lain mencapai tujuan mereka
dan menggunakan keterangan ini untuk menentukan arah tindakannya sendiri. Ia
meniru dan berusaha memilih apa yang ia pandang paling baik dari teknik-teknik
teman-teman manajernya, kemudian menerapkannya kepada masalah-masalah khususnya
sendiri. Sikap manajer secara peninjauan adalah: “Ketahuilah bagaimana teman
lain menyelenggarakan tugas manajerialnya yang sama dengan yang ada pada
Saudara- kemudian pecahkan masalah manajerial Saudara dengan pendekatan dan
metode yang sama”.
Manajemen
secara peninjauan membantu membagi ide-ide dan teknik-teknik manajerial di
antara para manajer. Lain daripada itu hal ini memerlukan sedikit kegiatan. Kebanyakan
manajer ingin membicarakan kegiatan-kegiatan mereka, khususnya kegiatan-kegiatan
di dalam dimana mereka berhasil.
Demikian
pula manajemen secara peninjauan memberikan sumber-sumber keterangan yang
dinamis untuk masalah-masalah manajerial yang berubah, tetapi tidak perlu
memberi bantuan kepada perbaikan teknik-teknik manajerial. Suatu praktek
perkantoran yang baik untuk sebuah kantor mungkin memberikan hasil-hasil yang
kurang baik untuk perusahaan yang meniru hal ini, karena perbedaan dalam
tujuan-tujuan, dalam besarnya kantor atau dalam pegawai-pegawai dari kedua
perusahaan tsb. Lagi pula, manajemen secara peninjauan dipergunakan oleh banyak
manajer dari kantor-kantor kecil, dimana fasilitas-fasilitas dan waktu mungkin
membuat pendekatan-pendekatan yang lain sukar untuk mengikutinya.
5. Pendekatan secara sistematis
Seorang
manajer secara sistematis berusaha menjalankan manajemen sebagian besar dengan
sistem-sistem. Hal ini dengan sendirinya meliputi rencana-rencana,
kebijaksanaan-kebijaksanaan, hubungan-hubungan, dan pengawasan-pengawasan yang
dipergunakan oleh para manajer dan memberikan catatan-catatan manajerial yang
diperlukan. Perbedaan antara manajemen secara sistematis dengan manajemen
secara kebiasaan dan peninjauan hanya bersifat gradual, karena biasanya
dipergunakan manajemen secara sistematis dalam tiap jenis manajemen.
Sebagian
besar manajemen secara sistematis bersifat statis, karena manajemen secara
sistematis ini cenderung menentukan atau menstabilisasikan suatu prosedur atau
suatu pendirian tertentu. Manajemen secara sistematis cenderung memelihara
sesuatu seperti yang sudah ada dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang tetap
dan kaku untuk menyelenggarakan pekerjaan.
C.
Kesimpulan
Semua pendekatan tersebut digunakan dan
semuanya adalah baik. Akan tetapi pendekatan secara ilmiah yang menggunakan
metode ilmiah mungkin merupakan pendekatan yang memberikan sumbangan yang lebih
besar kepada pengetahuan manajemen perkantoran yang pokok ketimbang pendekatan
lainnya. Para manajer yang menggunakan pendekatan secara ilmiah biasanya
disebut manajer kantor yang bersifat ilmiah
Referensi :
Ikhlas,
2009, Blog_a Ikhlas http://mhd-ikhlas.blogspot.com/2009/06/manajemen-perkantoran.html. Diakses pada tanggal 18 November
2011
Moekijat,
Drs: Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Cetakan ke-delapan, Mandar
Maju, Bandung, 2002.
Syam, 2008,
Pendidikan Sains, http://pendidikansains.blogspot.com/2008/05/beda-strategi-model-pendekatan-metode.html. Diakses pada tanggal 13 November
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar