Rahasia Sukses Saya

Rabu, 03 April 2013

Bentuk Surat Bhs Inggris (Form of Letter) English Letter


(SQUARE BLOCKED STYLE)

                                                                                                                 
(inside address)                                                                                     (date)

(salutation),

(opening pg.)

(content pg.)

(closing pg.)


Yours Sincerely,




(sender name)                                                 (initial of the one who signed/who typed letter)
(position)

 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------

(SIMPLIFIED STYLE)

(date)

(inside address)

(subject)

(opening pg.)

(content pg.)

(closing pg.)

                                                                                                                 

(name of the sender)

(initial the one who sign/initial the one who type the letter)

Pendekatan dalam Manajemen Perkantoran (Office Management Approaches)


      Saya punya makalah nih seputar pendekatan manajemen perkantoran... saya kutip dari buku dan website!

A.   Pengertian Pendekatan
Pendekatan dalam lingkup manajemen perkantoran adalah konsep dasar yang mewadahi,menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode manajerial dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam manajemen dan pencapaian tujuan.

B.   Pendekatan-Pendekatan Dalam Manajemen Perkantoran
Dalam penerapan proses manajemen seorang manajer kantor dapat mengikuti satu atau beberapa pendekatan. Di antara pendekatan-pendekatan ini adalah:
1.    Pendekatan secara ilmiah
2.    Pendekatan secara seni
3.    Pendekatan secara kebiasaan
4.    Pendekatan secara peninjauan
5.    Pendekatan secara sistematis

Adapun penjelasan dan penjabaran masing-masing pendekatan adalah sebagai berikut:
1.    Pendekatan secara ilmiah
Ilmu adalah bagian pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, pengetahuan mana telah dihimpun dan diterima dalam hubungannya dengan penemuan atau pengertian tentang kebenaran. Fakta-fakta yang menyusun bagian pengetahuan ini dinyatakan oleh pernyataan-pernyataan atau data yang pada umumnya dianggap mewakili fenomena dan dianggap bebas dari prasangka. Ilmu adalah sangat obyektif; tidak ada tempat di dalamnya untuk pengaruh perseorangan, perasaan senang dan tidak senang.

Metode ilmiah terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
Tindakan Dasar
Langkah-langkah
Menciptakan
1.    Mengenal masalah.
2.    Membuat penyelidikan-penyelidikan pendahuluan dan analisis.
3.    Merumuskan hipotesis atau pemecahan sementara terhadap masalah.
Menguji
4.    Membuat analisis secara seksama dan terinci.
5.    Mengumpulkan data yang cukup.
6.    Menggolongkan data yang telah dikumpulkan.
7.    Membuat jawaban sementara terhadap masalah.
Menyimpulkan
8.    Menguji pemecahan atau jawaban ini.
9.    Menyesuaikan dengan hasil-hasil dalam langkah 8.
10. Memberikan jawaban terhadap masalah.

Metode ilmiah terdiri atas langkah-langkah yang dirumuskan dengan baik.

2.    Pendekatan secara seni
Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalam kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

Dengan manajemen perkantoran secara seni dimaksudkan pendekatan yang menitikberatkan pada seni manajemen. Seni menitikberatkan pada kecakapan mencapai hasil yang diinginkan. Seni manajemen menambah ilmu manajemen , karena seni manajemen menentukan ketangkasan dan cara yang terbaik untuk menerapkan sumbangan pengetahuan manajemen. Kecakapan untuk memahami dimana dan bilamana mengambil tindakan-tindakan tertentu atau untuk menghindarkan suatu tindakan adalah penting untuk berhasilnya manajemen.

Pertimbangan, pengalaman, pengertian dan perasaan agaknya adalah penting untuk mengembangkan seni manajemen. Ilmu meletakkan dasar, tetapi seni manajemenlah yang menyebabkan pencapaian manajemen.

3.    Pendekatan secara kebiasaan
Ketaatan kepada kebiasaan merupakan ciri seni pada manajemen perkantoran secara kebiasaan. Manajemen perkantoran ini mengikuti cara dan metode yang telah dipergunakan pada masa yang lalu; titikberat adalah pada mengerjakan tugas yang bersifat manajerial dengan cara yang sama seperti cara yang dipergunakan oleh orang yang lebih dahulu memegang jabatan. Tema yang pokok dinyatakan sebagai berikut: “apa yang cukup baik bagi ayah saya adalah cukup baik bagi saya”. Pengikut manajemen secara kebiasaan jarang menanyakan mengapa atau menanyakan tujuan kegiatan manajerial khusus. Hanya sedikit mempersoalkan kegiatan-kegiatan untuk menemukan teknik-teknik manajerial yang baru.

4.    Pendekatan secara peninjauan
Jenis manajemen perkantoran ini ditandai oleh penggunaan peninjauan-peninjauan sebagai media pokok untuk menyelenggarakan suatu pekerjaan. Manajer secara peninjauan meninjau bagaimana manajer-manajer yang lain mencapai tujuan mereka dan menggunakan keterangan ini untuk menentukan arah tindakannya sendiri. Ia meniru dan berusaha memilih apa yang ia pandang paling baik dari teknik-teknik teman-teman manajernya, kemudian menerapkannya kepada masalah-masalah khususnya sendiri. Sikap manajer secara peninjauan adalah: “Ketahuilah bagaimana teman lain menyelenggarakan tugas manajerialnya yang sama dengan yang ada pada Saudara- kemudian pecahkan masalah manajerial Saudara dengan pendekatan dan metode yang sama”.

Manajemen secara peninjauan membantu membagi ide-ide dan teknik-teknik manajerial di antara para manajer. Lain daripada itu hal ini memerlukan sedikit kegiatan. Kebanyakan manajer ingin membicarakan kegiatan-kegiatan mereka, khususnya kegiatan-kegiatan di dalam dimana mereka berhasil.

Demikian pula manajemen secara peninjauan memberikan sumber-sumber keterangan yang dinamis untuk masalah-masalah manajerial yang berubah, tetapi tidak perlu memberi bantuan kepada perbaikan teknik-teknik manajerial. Suatu praktek perkantoran yang baik untuk sebuah kantor mungkin memberikan hasil-hasil yang kurang baik untuk perusahaan yang meniru hal ini, karena perbedaan dalam tujuan-tujuan, dalam besarnya kantor atau dalam pegawai-pegawai dari kedua perusahaan tsb. Lagi pula, manajemen secara peninjauan dipergunakan oleh banyak manajer dari kantor-kantor kecil, dimana fasilitas-fasilitas dan waktu mungkin membuat pendekatan-pendekatan yang lain sukar untuk mengikutinya.

5.    Pendekatan secara sistematis
Seorang manajer secara sistematis berusaha menjalankan manajemen sebagian besar dengan sistem-sistem. Hal ini dengan sendirinya meliputi rencana-rencana, kebijaksanaan-kebijaksanaan, hubungan-hubungan, dan pengawasan-pengawasan yang dipergunakan oleh para manajer dan memberikan catatan-catatan manajerial yang diperlukan. Perbedaan antara manajemen secara sistematis dengan manajemen secara kebiasaan dan peninjauan hanya bersifat gradual, karena biasanya dipergunakan manajemen secara sistematis dalam tiap jenis manajemen.

Sebagian besar manajemen secara sistematis bersifat statis, karena manajemen secara sistematis ini cenderung menentukan atau menstabilisasikan suatu prosedur atau suatu pendirian tertentu. Manajemen secara sistematis cenderung memelihara sesuatu seperti yang sudah ada dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang tetap dan kaku untuk menyelenggarakan pekerjaan.

C.   Kesimpulan
Semua pendekatan tersebut digunakan dan semuanya adalah baik. Akan tetapi pendekatan secara ilmiah yang menggunakan metode ilmiah mungkin merupakan pendekatan yang memberikan sumbangan yang lebih besar kepada pengetahuan manajemen perkantoran yang pokok ketimbang pendekatan lainnya. Para manajer yang menggunakan pendekatan secara ilmiah biasanya disebut manajer kantor yang bersifat ilmiah

Referensi :
Ikhlas, 2009, Blog_a Ikhlas http://mhd-ikhlas.blogspot.com/2009/06/manajemen-perkantoran.html. Diakses pada tanggal 18 November 2011

Moekijat, Drs: Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran, Cetakan ke-delapan, Mandar Maju, Bandung, 2002.

Syam, 2008, Pendidikan Sains, http://pendidikansains.blogspot.com/2008/05/beda-strategi-model-pendekatan-metode.html. Diakses pada tanggal 13 November 2011 


Contoh Laporan Bisnis Bahasa Inggris (English Business Report)


BUSINESS REPORT
QUALITY OF SERVICE DECREASED

MCDONALD’S PETTARANI, MAKASSAR



MARKETING DIVISION
CUSTOMER SERVICE AND MARKETING DEPARTMENT

THIS BUSINESS REPORT MADE FOR SOME CONSIDERATION IN CUSTOMER SERVICE AND MARKETING DEPARTMENT


TO :    STENDI MUHSIN, CUSTOMER SERVICE AND MARKETING DEPARTMENT MANAGER

CC :        HRD MANAGER, RESTAURANT DEVELOPMENT MANAGER, GENERAL MANAGER, AND OPERATIONAL MANAGER
BUSINESS REPORT : QUALITY OF SERVICE DECREASED

  1. Terms of Reference
The customer nowadays need the best service. A service is one of important thing in doing business especially in food business. Service is something that can be easily spot by the customer. That’s why service needs to be improved and/or stabilized in a good condition.

Our restaurant, McDonald’s is the best service fast food restaurant in Indonesia. The quality service spotted good in all fast food customers, based on the statistics data from our Customer Service and Marketing Department Centre, during 2009 – 2012 :
(Graphic)
As we can see on the graphics that our service is the best among three big fast food restaurant in Indonesia. But this year, 2012, our quality service is decreasing. From margin 62.0 decreased significantly to 42. KFC is right behind us in quality service, and we have to prevent KFC of being the best serviced fast food restaurant.

Because of this problem, Mr. Stendi Muhsin as the Customer Service and Market Department manager, Makassar has requested this report. This report solved this problem, so our quality service could increase and we are still the fast food restaurant with a good quality service.

  1. Procedures
Two staffs from Customer Service and Market Department selected 25% from the monthly customer for interview, filling questionnaire , and observation. So we got what customers want and could make a new innovation in service.

1)      1 - 9 June 2012 : Collecting datas from interviewing customers.
2)      10 – 15 June 2012 : Giving questionnaires to the customers.
3)      15 – 17 June 2012 : Observing in McDonald’s Pettarani, Makassar , KFC Pettarani, Makassar and A&W Mall Panakkukang.

From 20 – 22 June, processing the data so, we can solve the problem.

  1. Findings
The result we found in this case is:
1)      Customer especially children love the play land in KFC, because it’s bigger than McD playland.
2)      KFC, since 2011 applied the “no more than 1 minute service”.
3)      KFC has an active waiters. KFC has more waiters than McDonald’s.
4)      KFC delivery arrives quicker than McDonald’s.
5)      McDonald’s has a good quality of food, cheap, and also toys.
6)      The suggestions are to provide more seat in the restaurant, increase the waiters capacity and give more parking lots.
7)      Most customer complaint about the lack of seat, parking lot and the waiter who works slow.

  1. Conclusions
1)      Children customer should be given a free toy when they entered the restaurant.
2)      Make a bigger playland and parking lot also provide more seat.
3)      Quick service, no more than 1 minute. Put a stopwatch near the cash machine, so when the time reach 1 minute, in the next 10 seconds continuosly , the customer will get 10% from their payment. Quick service 15 – 25 minutes for delivery service.
4)      Training for waiters.

  1. Recommendations
1)      Meet with HRD Representatives in Makassar to talk about training and recruitment for waiters.
2)      Discussing about giving more seat and parking lots also a bigger playland with Restaurant Development Manager, Customer Service and Market Manager, General Manager, and Operational Manager.
3)      Provide twenty toys a day for first twenty children who eat on the restaurant only.
4)      Meet with Operational Manager to talk about the quick service, both restaurant and delivery.



ATTACHMENTS:
  • Questionnaire
1 = Worst
2 = Weak
3 = Fair
4 = Good
5 = Best

No
Questions
Rating
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Waiters Service
Cashier Service
Parking Service
Delivery Service
Order and Take home
Security
Internet/ WiFi Service
Play land
Restaurant Cleanliness
Restaurant Capacity
Overall service
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

Recommendation:
  • ___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
    Interview
1)      How many times in a month, you visit and eat in McD?
2)      How do you think about our service?
3)      What makes you visit and eat in McD?
4)      How long you spend time in McD? What are you doing besides eating?
5)      How do you think about the cleanliness?
6)      Do you have any recommendation for our restaurant?

Special questions for parents:
7)      Do you have kids? Are they playing in the Playland?

  • Observation checklist
Checklist
Activities
ü
Visit the other fast food restaurant and become a customer.
ü
Observing customers behavior by looking at their acts during dining in the restaurant.
ü
Listening to the customer complain.
ü
Controlling the cashier, waiters and security guards.
ü
Watch the children customer behavior when they are playing in the play land
ü
Counting the customers per day and make a calculation. Then, calculate if the capacity is fulfilling the customers’ wave.